Minggu, 10 Juni 2012

cara menganalisa keaslian foto

mungkin anda pernah mendengar atau melihat sendiri foto-foto para artis kita yg berpenampilan syur dan tidak senonoh? apakah memang demikian adanya? atau, mungkin hanya sebagai korban rekayasa foto saja? walaupun kita bukan  siapa-siapanya artis tsb, tapi tetap saja rasa penasaran itu ada,asli atau tidak yach???

beberapa artis memang menjadi kesal, lantaran fotonya tiba-tiba saja muuncul di sebuah website dengan penampilan yang 'wah', padahal artiis tersebut mengaku tidak pernah melakukan hal demikian. benar atau tidaknya hal tersebut, kita semua tidak tahu kan??? nah, untuk menjawabnya tentu kita harus berperan sebagai detektif atau penyidik yang harus menganalisa keaslian sebuah foto. hal ini bukan saja bertujuan untuk mengetahui keaslian foto artis, tetapi juga tindak kejahatan lain yang berhubungan dengan analisa foto.

kembali ke laptop... ( hehehehe.... :D )

dewasa ini, teknologi utk pengambilan gambar diam ( still image ) bukan saja bisa di lakikan oleh kamera seluloid, tetapi juga bisa dilakukan oleh kamera digital, bahkan kamera yang built in dengan handphone. selain itu, cara penggunaannya juga cukup mudah dan ditunjang dengan harganya yg terjangkau.

adanya foto atau image digital memudahkan pengguna untuk mengolahnya kembali di komputer atau laptop, menggunakan software penyunting foto. entah itu memperbaiki foto,  menajamkan cahaya pada foto, mengubah warna atau pengolahan - pengolahan lainnya.

hal inilah yan sebenarnya menjadi penyebab kenapa adanya kasus - kasus rekayasa foto, tetapi tentunya kita tidak bisa menyalahkan sebuah teknologi, toh teknologi di ciptakan untuk hal yg baik bukan? kalau boleh di bilang, hal tersebut adalah penyimpangan dari sebuah teknologi.

dengan menggunakan teknologi penyunting foto, hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. kita ambil contoh, misalnya saja anda adalah orang desa yg belom pernah sama sekali ke pantai yang ada di bali, bisa saja jika anda adalah seorang yg jago Photoshop agar foto anda dibuat seolah-olah anda sedang berada di bali. bukan tidak mugkin, wajah anda yg pas-pasan alias kurang oke bsa di buat lebih ganteng ( handsome gitu loch... hehehehe.... :D ) walaupun itu cuman lewat foto (kasian dech... ^-^ ).

untuk melakukan rekayasa foo yang benar-benar mirip dengan aslinya memang di butuhkan keahlian khusus, dalam hal ini image editing. keahlian dalam hal ini maksudnya mampu menyamarkan foto asli dan foto lain tampak mirip aslinya.

BAGAIMANA MENGANALISA KEASLIAN FOTO?

sebuah foto bisa di sebut asli atau palsu dapat dilihat dari berbagai hal, seperti :
1. MetaData
     Meta Data adalah informasi yang tersimpan secara built in di dalam foto digital (embedeed). biasanya dalam MetaData akan berisi informaaasi mengenai jenis kamera yang di gunakan, resolusi, pocal length, tanggal pembuatan dan lain sebagainya. tapi MetaData tidak menjamin bahwa foto tsb asli.

2. Resolusi Foto
    jika kamera yg digunakan adalah jenis profesional, maka foto tersebut mengandung resolusi 255 ppi, sedangkan kamera digital biasa hanya memiliki resolusi 72 dpi. jika kita zoom beberapa kali maka bisa kita lihat perbedaan pixel-nya.

3. Grain dan noise
    Umumnya foto baik yang digital atau hasil scan, memiliki noise terutama pada daerah shadow (gelap). Noise atau grain ini timbul karena bit info tidak tertangkap kamera, sehingga software kamera mengkompensasi secara digital, umumnya secara interpolasi. Kamera yang berbeda tentu menghasilkan kompensasi yang berbeda. Untuk melihat dengan jelas, perhatikan foto pada channel masing-masing (RGB atau CMY). Biasanya yang kentara terjadi perbedaan jika foto merupakan suatu tempelan adalah di channel G (hijau) dan B (biru).

4. Mencari sambungan foto
    Bila sebuah foto dicangkok kedalam sebuah foto yang lain, tentu ada daerah sambungan. Ini efektif untuk gambar 'fake' hasil kerjaan orang-orang pemula. Biasanya foto yang di-fake dengan teknik tinggi sangat sulit mencari sambungannya karena kecanggihan Photoshop yang bisa menyamarkan sambungan sampai 255 step. Namun begitu, sering kali seorang ahli akan membuat kelalaian, misalnya pada daerah rambut, sambungan dagu, leher, dan sebagainya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar